Skip to main content

Mampukah kita mencintai Rasululllah SAW ??

Maulid kemarin, mencoba membaca kembali kisahnya Rasulullah SAW. Betapa hati ini merasa sedih dan merasa malu jika yang di kagumi bukan Rasulullah SAW. Orang yang telah memuliakan kita sampai di akhir hayatnya tetap mengingat kita. Bukan keluarga, sahabat, ataupun diri beliau , namun umatnya yang beliau khawatirkan. Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW.
Detik-detik sakaratul maut :
'Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku".
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?".
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya.
"Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum- Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."
Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii!" -
"Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.


Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaihi wasahbihi wasallim.

Comments

Popular posts from this blog

Beasiswa Riau Tahun 2014

Syarat-syarat beasiswa Gubernur Riau : 1. Surat Permohonan Beasiswa kepada Gubernur Riau 2. Foto copy Kartu Mahasiswa 3. Foto copy KTP yang dilegalisir 4. Foto copy Kartu Keluarga + KTP orang tua yang dilegalisir 5. Surat Keterangan Aktif Kuliah Asli 6. Surat Keterangan Tidak sedang menerima Bea Siswa dari Instansi lain 7. Kartu Hasil Studi/ Transkip Nilai yang dilegalisir oleh Dekan Fakultas 8. Surat Tidak Berstatus PNS dari lurah 9. Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar 10. Slip rincian SPP dari Bank tempat pembayaran 11. Surat Pernyataan tidak akan menuntut hasil verifikasi dari tim seleksi Bea Siswa pendidikan Kabupaten Kampar 12. Foto copy akte kelahiran 13.Surat Kelakuan Baik dari Fakultas

Lowongan Kerja Riau

PENGUMUMAN REKRUTMEN PENGAWAS TPS PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 Bawaslu Provinsi Riau memanggil putra-putri terbaik di Provinsi Riau untuk bergabung menjadi Pengawas TPS dalam pemilihan umum tahun 2019, yang diselenggarakan serentak tanggal 11-21 Februari 2019 di seluruh kantor Kecamatan (Panwascam). Syarat-syarat: WNI; berusia minimal 25 (dua puluh lima) tahun. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945; Mempunyai integritas, berkepribadian yang kuat, jujur, dan adil; Memiliki kemampuan dan keahlian yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Pemilu, ketatanegaraan, kepartaian, dan pengawasan Pemilu; Berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau sederajat; Pendaftar diutamakan berasal dari kelurahan/desa setempat; Mampu secara jasmani, rohani, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika; Mengundurkan diri dari keanggotaan partai politik sekurangkurangnya 5 (lima) tahun pada saat mendaftar; Mengundurkan diri jabatan...

" Curhat Itu Sama Allah SWT bukan sama makhluk " :)

Assalammu'alaikum Temaan2 ,, Gimana kabarnya nih ? alhamdulillah baik yah ,, :) kali ini, aku hanya ingin berbagi tips buat teman-teman semua nih , bagi yang galau gak karuan mpe mau nangis , atau punya masalah ama keuangan , lagi bokek ,, hhe, maklum pertengahan bln ,, :D kalau kita mau solusi yang tepat , ya kita curhat nya sama Allah SWT , bukan sama teman , boleh sih curhat ama teman , tapi percaya deh , klu kita curhat sama Allah , hati kita pasti bakalan tenang . :)